Buku Ber-ISBN yang Ditulis “Dayak dari Dalam”: Ternyata Capaiannya Luar Biasa!
Buku Ber-ISBN yang Ditulis “Dayak dari Dalam by AI. |
📚 Dayak menulis dari dalam!—Sebuah tagline yang diperkenalkan oleh Masri Sareb Putra, sastrawan angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia sekaligus pegiat literasi. Tagline ini pertama kali digaungkan pada 30 November 2015, menjadi semboyan gerakan literasi Dayak kontemporer.
Gagasan besar itu kemudian menemukan wadahnya ketika Dr. Yansen TP, Masri Sareb Putra, dan Matius Mardani memprakarsai pembentukan grup WhatsApp bertajuk “Literasi Dayak” pada tahun 2023. Grup ini kini mendekati 300 anggota aktif dari berbagai penjuru dunia, yang setiap harinya mendiskusikan isu-isu aktual dan strategis seputar budaya, sastra, dan eksistensi Dayak.
Salah satu fokus utama mereka adalah memetakan dan mendokumentasikan penulis serta karya yang ditulis oleh orang Dayak sendiri—dari dalam, bukan dari luar.
Hasilnya? Luar biasa! Sampai hari ini, telah terdata 1.033 buku ber-ISBN yang ditulis oleh para penulis Dayak, berikut daftarnya secara alfabetis:
Senarai Penulis Dayak & Jumlah Buku yang Ditulis (Yang Sementara dapat dihimpunkan):
-
Adilbertus – 5
-
Afri – 3
-
Agustiman – 3
-
Agustina – 2
-
Albertus – 10
-
Aliman – 12
-
Aloysius Aloi – 1
-
Amon S – 8
-
Alexander Mering – 18
-
Anderis Usat – 1
-
Andika Pasti – 3
-
Bambang Bider – 3
-
Budi Miank – 7
-
Christina Lomon – 5
-
Damianus – 20
-
Daniel Karanawai – 1
-
Darius Dubut – 3
-
Dehen – 1
-
Deodatus Kolek – 3
-
Dingham Ngo – 7
-
Dionisius Meligun – 3
-
Dismas Adju – 14
-
Dosen-dosen ITKK – 15
-
Elisae Sumandie – 1
-
Emt Nilan – 3
-
Fidelis S – 4
-
Gumilar – 5
-
Hadi Saputra – 3
-
Harin Tiawon – 3
-
Hermogene Ugang – 2
-
Herwine Sastra – 4
-
Hepi – 2
-
Herys M – 3
-
JJ Kusni – 7
-
Jemari Andrreas – 1
-
Jastin – 2
-
Jiu Uay – 1
-
Korrie Layun Rampan – 280
-
Krstianus Atok – 7
-
Kumpiady – 8
-
Lambut – 14
-
Liberti Hia – 3
-
Lio Bijumes – 7
-
Liu – 18
-
Lorensius Amon – 3
-
Maria Fransiska – 1
-
Marthin Billa – 3
-
Marthin Memory – 4
-
Masri Sareb Putra – 167
-
Matius Mardani – (termasuk dalam penggagas WAG, belum terdata buku)
-
Merylyn Yohannis – 1
-
Mirintan Binti – 3
-
Mugeni – 4
-
Muner Daliman – 8
-
Musa N – 3
-
Nasrullah – 6
-
N. Diana – 5
-
Njau Anau – 4
-
Niko – 5
-
Nyaming – 3
-
Paran – 6
-
Patricia Ganing – 5
-
Paulus – 8
-
Paulus Nokus – 2
-
Pitalis M – 8
-
Ramhadi Lentam – 12
-
Rei – 4
-
Resty Kencana – 3
-
Rizali Hadi – 10
-
Rochmond Onasis – 2
-
Salampok – 8
-
Sandy Firli – 12
-
Sepmiwawalma – 12
-
Setia Budi – 6
-
Siun Jarias – 3
-
Stefanus Masiun – 9
-
Suriansyah – 17
-
Telhalia – 1
-
Thambun Anyang – 6
-
Theresia Kristiana – 3
-
Timoteus Tenggel Suan (TT Suan) – 1
-
Tina Lie – 3
-
Tirussel – 2
-
Tirtasusila – 3
-
Tiwi – 14
-
Tomi Paulus – 6
-
Tonich – 4
-
Urbanus – 12
-
Usop – 6
-
Valentinus – 3
-
Wilson A – 9
-
Wuoh – 27
-
Yansen – 14
-
Yetrie – 6
-
Yohanes Laon – 5
📌 Total Sementara: 1.033 buku.
Sungguh pencapaian yang menggetarkan dan membanggakan. Bayangkan, sebelum tengah malam waktu Indonesia bagian barat, angka 1.000 telah dilewati! Ini bukan sekadar angka, melainkan rekam jejak peradaban literasi Dayak kontemporer yang terus melaju.
Hari ini, orang Dayak tak lagi hanya mengutip—melainkan dikutip.
Kita sedang menyaksikan kebangkitan kultural dari dalam: Dayak menulis dirinya sendiri.
Periset: Rangkaya Bada
Penulis: Masri Sareb Putra